Rumah Adat Mbaru Niang
Rumah adat di Nusa Tenggara Timur selanjutnya adalah rumah adat Mbaru Niang. Rumah adat ini berasal dari sebuah desa di NTT, yaitu Desa Wae Rebo. Rumah adat Mbaru Niang dibuat dengan desain yang sangat unik dan berbeda dengan rumah adat pada umumnya. Jika rumah adat Musalaki hanya diperuntukkan bagi kepala suku, maka rumah adat Mbaru Niang ini dapat digunakan oleh masyarakat sekitar.
Rumah adat Mbaru Niang memiliki konsep arsitektur yang unik dan menarik karena dibangun dalam bentuk kerucut, sehingga memberikan kesan tenda yang sangat besar. Ketinggian rumah adat ini bisa mencapai sekitar 15 meter.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata di NTT yang Wajib Dikunjungi
Rumah Adat Musalaki
Rumah adat Musalaki merupakan rumah adat yang paling sering dijumpai saat berkunjung ke NTT. Nama rumah adat ini merupakan penggabungan dari dua kata yaitu 'mosa' dan 'laki', yang artinya 'ketua' dan 'laki'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila digabungkan, kedua kata tersebut menjadi 'ketua adat'. Oleh karena itu, rumah Musalaki adalah rumah yang menjadi tempat tinggal bagi tetua atau kepala suku dalam masyarakat suku Ende Lio.
Rumah adat Musalaki berbentuk persegi empat dengan atap menjulang tinggi, melambangkan kesatuan dengan sang pencipta. Atapnya diyakini menyerupai layar perahu, sesuai dengan cerita masyarakat setempat tentang nenek moyang Suku Ende Lio yang biasa menggunakan perahu.
Di bagian atas atap terdapat dua ornamen simbolis. Yaitu kolo Musalaki (kepala rumah keda) dan kolo ria (kepala rumah besar) yang diyakini memiliki hubungan spiritual.
Selain menjadi rumah adat, rumah ini juga difungsikan sebagai tempat dilakukannya upacara adat, musyawarah adat, ritual tertentu, dan acara adat lainnya.
Ornamen rumah Betawi gigi balang
Rumah Betawi modern juga memiliki ornamen khas yang terlihat mencolok pada bagian eksterior rumah. Ornamen rumah Betawi tersebut adalah gigi balang yang terletak pada tritisan atap rumah. Selain sebagai hiasan, ornamen rumah Betawi ini juga berfungsi sebagai pelindung di kala hujan agar air hujan tidak masuk ke area rumah.
Rumah Adat Musalaki
Rumah Musalaki adalah rumah adat yang menjadi simbol Nusa Tenggara Timur. Melansir dari id.wikipedia.org, rumah Musalaki merupakan rumah adat yang paling umum dan banyak ditemui di Nusa Tenggara Timur.
Rumah Musalaki berbentuk persegi empat dan memiliki atap yang menjulang tinggi sebagai simbol kesatuan dengan Sang Pencipta. Bentuk atapnya diyakini menyerupai layar perahu, seperti masyarakat setempat yang membicarakan nenek moyang dari Suku Ende Lio yang terbiasa menggunakan perahu.
Musalaki berasal dari Bahasa Ende Lio (masa = kepala atau kepala dan laki = adat atau suku). Fungsi dari rumah Musalaki adalah sebagai tempat tinggal kepala suku atau kepala adat wilayah Ende Lio. Fungsi lain dari rumah adat ini adalah sebagai tempat berlangsungnya upacara adat, ritual, musyawarah, dan berbagai kegiatan adat lainnya.
Orang lain juga menelusuri :
Unduh AN777 CASINO, AN777 CASINO Terpopuler, AN777 CASINO Terpercaya, AN777 CASINO Terbaik, Alternatif AN777 CASINO, Terbaru AN777 CASINO, Terkenal AN777 CASINO, Metode Bermain AN777 CASINO, AN777 CASINO Panduan Bermain, Petunjuk Bermain AN777 CASINO, Register AN777 CASINO, AN777 CASINO Apk Android, Cheat AN777 CASINO, Cara Menggunakan AN777 CASINO, Akses AN777 CASINO, Instal AN777 CASINO.
Rp.171.000100% TEK SEBAY
Indonesia sangat kaya akan warisan budaya, salah satunya adalah rumah adat. Di Jakarta, rumah adat peninggalan penduduk asli disebut dengan rumah bapang atau rumah Betawi. Ciri khas dari rumah Betawi adalah atapnya yang memiliki bentuk menyerupai pelana yang dilipat. Jika dilihat dari samping, lipatan tersebut terlihat seperti kebaya. Oleh karena itulah rumah Betawi juga kerap disebut rumah kebaya.
Sayangnya, rumah Betawi kini mulai jarang ditemui. Padahal, rumah Betawi memiliki desain khas Nusantara yang otentik dengan nilai filosofi yang sangat dalam. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengenal dan melestarikan rumah Betawi. Siapa tahu, rumah Betawi ini dapat diterapkan pada desain rumah baru Anda nantinya. Kali ini, kami akan mengajak Anda untuk lebih mengenal dan melihat keindahan rumah Betawi. Yuk, menjelajah bersama!
Tidak ada kamar mandi
Rumah Betawi pada masa dulu tidak memiliki kamar mandi di bangunan utama rumahnya. Kamar mandi rumah Betawi terletak di luar bangunan, tepatnya di bagian belakang rumah. Hal ini disebabkan oleh prinsip orang Betawi yang berpandangan bahwa segala kotoran harus disingkirkan dari bangunan rumah. Di rumah Betawi modern masa kini, bangunan kamar mandi tidak benar-benar terpisah dari bangunan utama, melainkan dibatasi dengan ruang transisi seperti taman.
Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang terkenal dengan keindahan alamnya, terutama kecantikan pantai-pantainya yang terkenal. Namun, NTT juga memiliki keindahan budaya yang beragam. Salah satunya adalah keunikan rumah adatnya.
Keindahan rumah adat di NTT ini juga menjadi daya Tarik tersendiri. Banyak wisatawan yang datang karena keunikan dan keakraban masyarakat tempat rumah adat tersebut berada. Di bawah ini merupakan beberapa jenis rumah adat NTT yang perlu Anda ketahui:
Pintu dan jendela krepyak
Pintu dan jendela krepyak banyak digunakan pada rumah-rumah Betawi. Jendela krepyak adalah jendela yang terdiri dari rangkaian jalusi yang disusun secara horizontal. Jalusi atau krepyak ini berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara atau cahaya sehingga ketika pintu dan jendela ini ditutup, bagian dalam rumah masih mendapatkan sirkulasi udara dan cahaya yang cukup.
Artikel lainnya: Mengenal Jalusi, Solusi Praktis Agar Rumah Selalu Sejuk
Rumah Adat Ume Kbubu
Rumah ini melambangkan kaum perempuan dan berfungsi sebagai simbol seorang Mama atau betina (Mater). Rumah Ume Kbubu juga disebut 'Rumah Bulat' karena bentuknya yang bulat.
Dalam filosofi orang Timor, rumah adat Ume Kbubu melambangkan perempuan Timor yang santun, bersahaja, dan tertutup. Struktur Ume Kbubu memiliki atap yang menjulur dari bubungan hingga ke tanah dan hanya memiliki satu pintu. Setiap orang yang masuk atau keluar harus menunduk, menggambarkan rasa hormat dan kesopanan.
Rumah berbentuk kerucut dan beratap bulat ini berfungsi sebagai tempat dilaksanakannya upacara adat, musyawarah, kegiatan sosial, dan kegiatan tradisional lainnya. Oleh karena itu, rumah Ume Kbubu memiliki peran vital sebagai tempat berkegiatan warga di sana.
Salah satu rumah adat ini merupakan rumah adat bagi masyarakat Suku Abui, di Kabupaten Alor. Rumah tanpa dinding ini dianggap menjadi rumah serbaguna, karena rumah ini memiliki segudang kegunaan. Rumah Lopo memiliki tiga tingkat yang memiliki fungsinya masing-masing.
Rumah berbahan bambu dan alang-alang ini digunakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen. Rumah Lopo juga dimanfaatkan sebagai tempat menenun bagi para perempuan Timor yang hendak menenun kain tenun ikat. Tak hanya itu, Rumah Lopo kerap menjadi tempat berkumpul bagi warga untuk membahas hal penting.
Rumah serbaguna ini merupakan warisan turun temurun dari moyang masyarakat Suku Abui. Seiring berkembangnya zaman, atap Lopo yang mulanya dibuat dari daun alang-alang kini berubah menjadi seng. Meskipun demikian, fungsi dari Lopo tidak berubah.
Rumah Adat Sumba mengacu pada rumah adat vernakular dari Suku Sumba di Pulau Sumba, rumah adat Sumba memiliki atap yang tinggi dan memiliki keterkaitan yang erat dengan roh-roh atau marapu.
Rumah adat Sumba juga mencerminkan hubungan yang kuat antara manusia dengan dunia roh atau marapu. Konsep marapu meliputi roh-roh leluhur, tempat-tempat suci, dan artefak yang memiliki nilai sakral.
Desain rumah adat, seperti puncak atap yang tinggi dan struktur dalam rumah, seringkali memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan marapu. Misalnya, uma bungguru, rumah utama klan, menjadi tempat penting untuk upacara dan ritual yang berkaitan dengan marapu, seperti pernikahan dan pemakaman.
Rumah adat Sumba umumnya memiliki tata letak berbentuk persegi. Terdapat empat tiang utama yang menjadi penyangga atap puncak rumah, yang memiliki makna mistis.
Satu rumah adat Sumba dapat menampung satu hingga beberapa keluarga. Tanduk kerbau sering digunakan sebagai hiasan dinding untuk mengingatkan akan pengorbanan masa lalu.
Selain sebagai tempat tinggal, rumah adat juga digunakan untuk kegiatan sosial dan ritual, seperti pertemuan keluarga, upacara adat, dan pertemuan masyarakat. Rumah adat juga menjadi simbol kekuatan dan persatuan bagi klan dan komunitas Sumba.
Itulah 5 rumah adat yang ada di NTT. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Zheerlin Larantika Djati Kusuma, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Arsitektur tradisional Nusa Tenggara Timur adalah rumah-rumah tradisional warisan budaya dari para leluhur dan tetap dipelihara dari generasi ke generasi yang ada di kawasan provinsi kepulauan Nusa Tenggara Timur yang menghuni ratusan pulau dengan 21 kabupaten dan 1 kota madya.[1] Jadi Nusa Tenggara Timur adalah provinsi kepulauan dengan banyak suku dan bahasa daerah serta kesenian dan kebudayaan yang beragam, tetapi dalam tulisan ini hanya empat rumah tradisional yang terdapat di empat suku.[1]
Rumah tradisional di pulau Timor yang terkenal milik suku Dawan, yaitu rumah tempat tinggal raja disebut Ume Usif atau Sonaf dan tempat tinggal masyarakat umum disebut Ume To Ana. Rumah untuk ibadah ada tiga jenis yaitu: Ume nonoh ata Le-o, Ume Musu dan Ume Mnasi serta rumah tempat musyawarah yang dinamakan Ume Lopo atau Ume Buat.[2]
Rumah tempat tinggal orang suku Dawan berbentuk bundar dan atap kerucut serta luasnya disesuaikan dengan kebutuhan dan status sosial ekonomi pemilik.[2] Puncak atap berbentuk sanggul wanita terbalik yang disebut ume ba'i. Rangka atap yang berbentuk bulat yang disesuaikan dengan bentuk alam semesta, gambaran bentangan langit.[2]
Tiang kayu bulat serta kuat melambangkan laki-laki karena tenaganya, tanah yang menjadi lantai rumah rata dan bulat melambangkan kelurusan hati. Di tengah rumah terdapat tungku untuk memasak dan juga menghangatkan ruangan pada musim dingin, sedangkan asap api dapat mengawetkan bahan makanan yang tersimpan di loteng. Ruangan untuk tidur dibagi menjadi kamar tidur untuk orang tua atau mala tupamnasi, dan ruang tidur untuk anak gadis dinamakan halli ana.[2]
Di depan rumah terdapat kayu bercagak tiga dan batu tempat meletakkan sesajian untuk nenek moyang, Di dalam rumah dan motif tenun terdapat ukiran atau motif binatang, seperti cecak, buaya, kuda, bangau, ayam, ular burung elang, tokek, dan kakatua mengandung makna yang ada hubungan dengan kepercayaan. Misalnya suara cecak dikaitkan dengan pengambilan keputusan dalam suatu musyawarah, sebagai pertanda bahwa keputusan yang diambil tepat dan benar. Kuda melambangkan kekuatan dan kekayaan, burung bangau dan burung elang melambangkan kekuasaan yang tinggi dan keberanian, ular mewakili binatang sakral yang disembah. Gejala alam yang menjadi motif hiasan adalah motif matahari yang disebur Uis Neno melambangkan kedudukan tinggi.[2]
Dalam rumah terdapat tiang keramat ni mnasi, tempat menggantungkan benda-benda keramat serta meletakkan sajian.[2] Tempat upacara yang ada di luar rumah disebut Tol Uis Neno yaitu tempat menyembah Dewa Langit atau Dewa Matahari yang disebut Uis Neno. Tempat pemujaan lain adalah Nu'uf, berupa tumpukkan batu berbentuk lingkaran yang terletak di atas bukit kecil di pinggir hutan, sebagai tempat meletakkan sajian bagi dewa langit.[2]
Orang suku Dawan mempunyai tempat pemujaan yang disebut Ume Le'o' untuk melakukan upacara bagi keluarga untuk meminta kesuburan dan kebahagiaan kepada Tuhan. Ume Musu tempat panglima perang, dukun atau kepala adat mengadakan upacara sebelum dan sesudah peperangan, sedangkan Ume Mnasi menjadi tempat menyimpan benda suci atau nono yaitu benda pusaka yang dianggap keramat.[2]
Suku Manggarai mewarisi arsitektur tradisional terdapat di desa Wae Rebo dengan komplek rumah adat berbentuk kerucut.[3] Rumah adat Mbaru Niang dengan atap berbentuk kerucut itu merupakan warisan leluhur suku Manggarai di desa Wae Rebo, di Manggarai Barat, Flores. Mbaru Niang merupakan bangunan warisan yang dilestarikan oleh penduduk se tempat dengan terus menjalankan ritual tradisi di dalam rumah itu. Ada empat Mbaru Niang dengan ukuran serupa, dan satu rumah sebagai rumah utama untuk melakukan pertemuan adat.[3]
Desa Wae Rebo mendapat julukan sebagai desa di atas awan, karena berada pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Di setiap rumah adat itu dihuni enam sampai delapan keluarga yang berperan menjaga keaslian rumah adat dengan kekayaan budaya tradisional.[3]
Rumah adat Mbaru Niang adalah contoh karya arsitektur vernakular yang unik, rumah berbentuk kerucut yang dutupi daun lontar dari atas hingga ke bawah hampir menyentuh tanah. Tingginya mencapai 15 m dengan pembagian beberapa lantai dengan diameter lantai dasar sekitar 15 m dan terbagi atas 5 lantai.[4]
Rumah adat Mbaru Niang secara vertikal terbagi atas 5 lantai yang setiap lantai mempunyai nama serta fungsi masing-masing yaitu:
Arsitektur tradisional yang ada di kabupaten Sikka, Flores, ialah Lepo Gete, istana Raja Sikka yang dekat di kota Lela.[5] Lepo Gete artinya rumah orang besar atau berpangkat karena mempunyai kedudukan terhormat, yakni rumah yang ditempati oleh Raja Sikka atau Istana Raja. Istana ini terletak di bibir pantai selatan, namun bangunan yang asli hancur tetapi pemerintah Kabupaten Sikka membangunnya kembali di Kampung Sikka atau Sikka Natar supaya dapat disaksikan generasi muda.[5]
Lepo Gete merupakan istana kerajaan Sikka, sekaligus pusat pemerintahan Kerajaan Sikka dalam rentan waktu yang cukup lama dalam masa penjajahan Portugis abad ke XVI dan Belanda abad ke XVII yang menjadi pusat kontak budaya antara penduduk pribumi Sikka dengan bangsa Portugal serta Belanda.[5]
Bangunan Lepo Gete berbentuk rumah panggung dengan panjang 20 meter dan lebar 15 meter beratap tinggi melancip dengan dua sisi air. Ada dua bagian utama yakni Tedang yang berfungsi sebagai pendopo untuk menerima tamu, tempat musyawarah, tempat perjamuan atau pesta. Bagian kedua disebut Une, hanya untuk penghuni rumah atau anggota keluarga terdapat tempat tidur dan tempat menyimpan harta kekayaan yang berharga. Letak Une lebih tinggi dari bagian Tedang yang dihubungkan dengan tangga atau dang dalam bahasa setempat sedangkan tempat menyimpan persediaan makanan ada di bagian belakang yang disebut Awu dan Ronang.[5] Lepo Gete ditopang oleh 25 kayu bulat dari pohon tuak atau lontar yang dipancang berbaris memanjang dan melintang. Terdapat 5 baris dengan masing – masingnya memiliki 5 tiang. Lantai rumah panggung berbahan kayu di topang oleh kayu – kayu yang disusun memanjang.[5]
Suku Sabu di kabupanen Sabu Raijua dengan kondisi alam yang banyak ditumbuhi pohon lontar dan kelapa cukup mempengaruhi pembuatan rumah untuk tempat tinggal dan rumah adat atau rumah tradisional. Jenis-jenis bangunan Suku Sabu terdiri dari rumah untuk tempat tinggal, yang dinamakan Ammu Pe, yang terdiri dari Ammu PeDouae Banni Ae sebagai tempat tinggal raja, dan Ammu Pe Mone Aha sebagai timpat tinggal rakyat biasa.[6] Adapun kategori tempat tinggal lainnya dibagi berdasarkan bentuk atap dan tiang-tiang penyangganya, antara lain Ammu Ae Rokoko yaitu rumah yang bentuk balok atapnya sama dengan panjang badan rumah. dan Ammu Iki rumah yang bentuk balok atapnya lebih kecil dari panjang badan rumah.[6]
Ammu Rukoko merupakan rumat adat suku Sabu di tinjau dari segi bentuk memiliki konsep bentuk perahu yang terbalik, karena semua nama elemen konstruksinya di ambil dari perahu. Sedangkan dari segi material dan struktur bangunan ini menggunakan material alami, seperti daun lontar dan kayu.[7]
Permainan demo slot merupakan salah satu game slot online versi free dengan tampilan sebanding mesin slot online yang dirancang oleh permainan Pragmatic Play dan demo PG Soft. Anda bisa menjalankan game demo gacor tanpa masalah tanpa lag melalui halaman depan ini. Kami sudah menyediakan secara penuh permainan demo PG dan demo Pragmatic Play free. Untuk mencoba main demo slot x500 kamu harus melakukan pendaftaran akun demo slot gacor agar bisa mendapatkan akses ke dalam slot percakapan gratis dan mendapatkan bonus jackpot scatter hitam dari slot PG Soft sekarang. Tiada salahnya mencoba demo gratis dengan versi versi uang rupiah yang kami hadirkan ini untuk pemain. Kesempatan mendapatkan permainan demo PG scatter hitam sangatlah besar, sebab situs tersebut sudah memberikan bonus jackpot ke semua member slot peluang maxwin. Perlu kamu ketahui, jika akun slot x500 demo bisa kamu mainkan untuk bermain setiap hari demo Pragmatic atau juga demo PG Soft gacor disini tanpa mengeluarkan uang rupiah sedikitpun.
Pola bangunan dan bukaan simetris
Ciri khas lainnya dari rumah Betawi adalah pola bangunan serta bukaan pintu dan jendelanya yang simetris. Jika dilihat dari depan, akan terlihat sumbu menerus dari bagian depan bangunan sampai ke arah belakang. Sumbu simetris ini membuat rumah Betawi terlihat seimbang, rapi, dan tertata.